SANGATTA, SATUMAKNA.ID – Jajaran Departemen External dan Lingkungan PT Indominco Mandiri (Indominco), menyambangi PT Kaltim Prima Coal (KPC), di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Rabu (18/10/2023). Kehadiran sesama penambang batubara itu, disambut hangat oleh jajaran Divisi External Affairs and Sustainable Development (ESD) dan Departemen Enviro KPC.
Tetangga KPC yang menambang di wilayah dekat Kota Bontang itu, diterima di ruang Meeting S11, Kantor Departemen External Relations, oleh Manager Project Management and Evaluation (PME) Louise G Pessireron dan Manager Environment Kiagus Nirwan.
Para tamu itu disuguhkan dengan presentasi tentang pengelolaan lingkungan, terkhusus pengelolaan kolam bekas tambang KPC, Kolam Kenyamukan. Usai presentasi dan sharing pengalaman antara KPC dan Indominco, mereka bersama-sama meninjau proyek Instalasi Pengolahan Air (IPA) Kudungga, yang terletak di samping Stadion Sepakbola, jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Sangatta Utara.
IPA ini dikelola oleh PDAM menggunakan sumber air baku dari Kolam Kenyamukan KPC. Kolam ini sukses dijadikan baku air bersih oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Tuah Benua Sangatta, dengan kapasitas tersalur mencapai 100 liter per detik.
Menurut data yang dimiliki oleh Departemen PME, yang bersumber dari PDAM Tirta Tuah Benua, suplai air dari Kolam Kenyamukan telah dinikmati oleh 24 ribu jiwa di Kota Sangatta.
“Kami memiliki program yang mirip dengan KPC, yakni memiliki sumber air baku yang dialirkan untuk masyarakat. Saat ini kami juga mempunyai dua void (kolam bekas tambang, red) yang akan kami alirkan untuk memenuhi kebutuhan di kota Bontang dan sebagian wilayah Kutim, tepatnya daerah Teluk Pandan,” kata Yulianus Supriono, Kepala Departemen External Indominco Mandiri.
Untuk itulah, menurut Yulianus, pihaknya membawa tim dari Indominco untuk belajar dan sharing pengalaman tentang pengelolaan lingkungan dan kolam tambang di KPC. “Harapannya kami juga belajar bagaimana image tambang yang selama ini hanya merusak, ternyata bermanfaat untuk masyarakat. Kami belajar dari KPC yang sudah jalan cukup lama beroperasi,” kata Yulianus.
Manager PME Louise G Pessireron dalam sambutannya mengatakan, KPC merasa terhormat dikunjungi oleh rekan sesama penambang Indominco Mandiri. Menurut Louise, sharing pengalaman dan pengetahun antar sesama praktisi tambang, sangat diperlukan. Hal itu agar bisa bersama-sama mengedukasi masyarakat, tentang bermanfaat positif kolam bekas tambang.
“Kami merasa terhormat kedatangan pihak Indominco di KPC. Karena memang yang ingin kita lakukan adalah bagaimana kita dapat meyakinkan kepada stakeholder, bahwa tambang yang dinilai negatif sebenarnya memberikan banyak hal yang bermanfaat,” kata Louise.
Manager Environment Kiagus Nirwan mengatakan, kunci kualitas air kolam yang bagus, terletak pada perencaan, desain dan kontrol baku mutu air yang baik. Setelahnya, lanjut Nirwan, dilakukan pengujian terhadap kualitas dan kuantitas air. “Semua aspek dihitung. Sehingga ketika mendapatkan izin terkait pemanfaatan sumber daya air, baik dari aspek kualitas dan kuantitas kita sudah persiapkan dengan baik, dengan melakukan pengujian secara berkala sampai akhirnya air ini disalurkan ke PDAM,” ujar Nirwan.
Galuh Boyo, Direktur Teknik PDAM Tirta Tuah Benua mengatakan, apapun jenis airnya, PDAM mampu mengelola asal dengan menggunakan metode yang benar. “Intinya adalah apapun itu jenis airnya, PDAM mampu mengelolanya asalkan dengan menggunakan treatment atau metode yang baik dan benar. Jadi yang terpenting adalah volume airnya mencukupi,” kata Galuh.(*)