Gencarkan Sosialisasi, TBC Makin Mengancam Indonesia

  • Share

SATUMAKNA.ID-Puncak Peringatan Hari Tuberkulosis (TBC) se Dunia di Sangatta, dimeriahkan dengan acara Senam Sehat dan lomba penyuluhan TBC oleh para kader Pengawas Minum Obat (PMO).

Acara ini merupakan kolaborasi antara Pemberantasan Penyakit Tuberkulosis Indonesia (PPTI), Pemkab Kutai Timur, Dinas Kesehatan (Dinkes), PT Kaltim Prima Coal (KPC), Germas, STIPER, PAMA Site KPC dan Hexindo site KPC.

Senam sehat sebagai salah satu ajang penyuluhan TBC di Sangatta.

Pemberantasan TBC saat ini menjadi Program Prioritas Nasional, menyusul meningkatnya jumlah kasus yang berhasil ditemukan. Di Indonesia TBC menempati peringkat ketiga setelah India dan Cina, yakni dengan jumlah kasus 824 ribu dan kematian 93 ribu per tahun atau setara dengan 11 kematian per jam.

Berdasarkan Global TB Report tahun 2022 jumlah kasus TBC terbanyak pada kelompok usia produktif terutama pada usia 25 sampai 34 tahun. Di Indonesia jumlah kasus TBC terbanyak yaitu pada kelompok usia produktif terutama pada usia 45 sampai 54 tahun.

Untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat, digelar sosialisasi berupa Senam Sehat di Polder Ilham Maulana, Minggu (11/6/2023). Acara ini dihadiri oleh Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Poniso Suryo Renggono, Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr. Bahrani, Pengurus PPTI Kutim, perwakilan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), perwakilan (SKPD) Satuan Kerja Perangkat Daerah, Gabungan Organisasi Wanita (GOW), perwakilan KPC serta ratusan warga Sangatta dan sekitarnya.

Senam sehat sebagai salah satu ajang penyuluhan TBC di Sangatta.

Asisten 1 Pemenkesra Poniso Suryo Renggono dalam sambutannya menyebut jika penanggulangan penyakit TBC tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga masyarakat guna memberantas penyakit ini. Diharapkan bisa selaras serta sejalan dengan program pemerintah yaitu “Zero Penyakit Tuberkulosis tahun 2030”.

Poniso juga berharap kegiatan yang dilakukan oleh PPTI dan Dinkes Kutim akan terus berlanjut, dan bisa bekerjasama dengan pihak terkait. Guna mengedukasi masyarakat tentang pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC, guna memutus mata rantai penyebaran TBC di Kutai Timur, tutupnya.

Kadinkes Kutim dr. Bahrani dalam sambutannya, mengajak peran aktif masyarakat serta berbagai pihak dalam upaya pencegahan serta penanggulangan penyakit Tuberkolosis. Dimana untuk pencegahannya menggunakan slogan TOSS TBC yaitu Temukan Tuberkulosis dan Obati Sampai Sembuh, jelas Bahrani.

Bahrani juga menambahkan jika peringatan Hari TBC se Dunia 2023 memberikan semangat serta motivasi untuk semua, bahwa penanggulangan TBC akan berhasil jika semua pihak saling bekerjasama, termasuk peran berbagai pihak salah satunya perusahaan KPC yang telah membantu terlaksananya rangkaian kegiatan dan upaya pencegahan TBC di Kutim ini, pungkas Bahrani.

Artati Najasalman, Sekretaris PPTI Kutai Timur mewakili Ketua PPTI Kutim dalam sambutannya menyebut jika pihaknya telah melakukan beberapa program kerja dalam rangka sosialisasi serta pencegahan terkait penyakit TBC di masyarakat.

Adapun kegiatannya antara lain penyuluhan TBC dilingkungan Keluarga serta sekolah, membantu pasien yang kurang mampu, memberikan bantuan asupan makanan serta susu, di dalam hal ini bekerjasama dengan Kaltim Prima Coal (KPC). Serta upaya peningkatan kapasitas Kader PMO (Penyuluh Makanan dan Obat) TB diwilayah Kutim. Tidak lupa ucapan terima kasih atas kontribusi dan bantuan KPC bersama Dinkes, PPTI Kutim membantu upaya pemerintah dalam penanggulangan serta pencegahan dini penyakit TBC di masyarakat khususnya Kutai Timur, pungkas Artati.

KPC yang diwakili Superintendent Community Health and Education (CHE) Febriana Kurniasari menyebut jika kontribusi KPC dalam penanggulangan penyakit TBC di Kutim itu sendiri merupakan wujud dari 7 nilai KPC yaitu Kepedulian serta implementasi dari 5 pilar kesehatan KPC, terang Febri.

“Disamping itu merupakan komitmen KPC dalam upaya membantu pemerintah mewujudkan masyarakat yang sehat dan produktif khususnya di Kutim. Mengingat penyakit TBC di Indonesia memiliki jumlah pasien TBC yang lumayan tinggi dan merupakan peringkat ke tiga terbanyak di dunia,” kata Febi.

Melalui rangkaian ini pulalah, salah satu wujud dukungan KPC lanjut Febi adalah kegiatan peningkatan kapasitas Kader PMO TB, pada Senin (5/6) bertempat di Wisma Rayah dilaksanakan Lomba Penyuluhan untuk Kader PMO TB wilayah kerja Puskesmas Teluk Lingga, Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Singa Geweh, dan pemenang lomba diumumkan pada acara Senam Sehat puncak peringatan Hari TB. Pemenang akan mendapat piala, sertipikat serta uang pembinaan.(*)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://satumakna.id/wp-content/uploads/2024/03/Selamat-Menunaikan-Ibadah-Puasa-1445-H.jpg