Program Pelatihan Kepada 50 Pelaku UMKM
Sangatta, satumakna.id – Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) secara resmi membuka Program Wirausaha Nusantara (Wiranusa) 2025, sebuah inisiatif pemberdayaan UMKM hasil kolaborasi antara PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Young Entrepreneur Academy (YEA).
Acara pembukaan berlangsung di Hotel Victoria Sangatta, dihadiri langsung oleh Bupati Kutai Timur, Drs. H. Ardiansyah Sulaiman, M.Si.
Dalam sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya program Wiranusa, yang dinilai sejalan dengan visi pembangunan Kutai Timur untuk menciptakan masyarakat yang berdaya saing dan mandiri secara ekonomi. Ia juga mengungkapkan pentingnya peningkatan kapasitas UMKM lokal agar dapat menjadi pilar dalam struktur ekonomi daerah yang lebih berkeadilan dan berkelanjutan.
“Iya, saya mengapresiasi yang dilakukan oleh PT KPC ya, memberikan pelatihan secara sistematis kepada para pelaku UMKM dengan menghadirkan narasumber yang cukup bagus dan ini kesempatan untuk teman-teman di Kutai Timur khususnya. Dan saya berharap hasil ini bisa memberikan satu momen tersendiri bagi pelaku pelaku usaha baik itu pemula ataupun mereka yang sudah memiliki branding tersendiri. Karena di dalam agenda ini nanti juga ada materi rebranding yang akan diberikan nanti oleh para mentor kepada para pelaku-pelaku usaha. Jadi ini luar biasa,” ujar Bupati Kutai Timur.
Program Wiranusa 2025 dirancang sebagai program inkubasi intensif bagi pelaku UMKM lokal yang telah melalui tahap seleksi ketat. Dalam prosesnya, pelaku usaha yang terpilih akan mendapatkan pelatihan, mentoring, hingga rebranding produk agar lebih siap bersaing di pasar yang lebih luas.
Manajemen KPC melalui Nanang Supriyadi selaku Manager Community Empowerment yang mewakili Wawan Setiawan selaku General Manager ESD menyampaikan bahwa keterlibatan mereka dalam program ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasionalnya. Program ini dipandang sebagai bentuk investasi sosial yang bertujuan menciptakan dampak jangka panjang, terutama dalam mencetak pelaku usaha yang adaptif terhadap perubahan zaman.
“Sungguh ini menjadi upaya perusahaan PT Kaltim Prima Coal untuk mengadakan UMKM di Kutai Timur yang mandiri dan berdaya saing. Mudah-mudahan nanti bisa memberikan kebermanfaatan dan juga mencapai visi dan misi pemerintah Kutai Timur,” ucapnya.
Sementara itu, pihak Young Entrepreneur Academy (YEA) menjelaskan bahwa program ini tidak hanya fokus pada teori kewirausahaan, tetapi juga mendorong praktik langsung dan penguatan karakter pengusaha lokal agar memiliki mentalitas tangguh. Pelaku UMKM yang terlibat diharapkan tidak hanya mampu bertahan di tengah persaingan, tetapi juga tumbuh dan memperluas skala usahanya.
“Saya tidak ingin acara ini menjadi sekadar ‘showcase’ temporer, melainkan menjadi upaya untuk menciptakan sistem ekonomi yang bermanfaat bagi manusia dan alam semesta, mengingat pentingnya menjaga keseimbangan alam. Mengingat ancaman dominasi asing, (kita) Indonesia perlu menguatkan ekonomi lokal terlebih dahulu agar tidak mudah terkena krisis. UMKM, sebagai tulang punggung perekonomian, harus dilindungi dari persaingan pasar liberal yang tidak seimbang.”
Acara pembukaan juga dihadiri oleh jajaran pejabat pemerintah daerah, camat, kepala dinas, dan tentunya pelaku UMKM yang menjadi peserta program. Selain sesi sambutan dan peresmian, kegiatan juga dilanjutkan dengan pembekalan awal bagi peserta serta sesi diskusi bersama narasumber yang telah berpengalaman dalam membina usaha mikro.
Program Wiranusa 2025 akan berlangsung selama beberapa waktu ke depan, dengan tahapan pelatihan, camp kewirausahaan, pendampingan virtual, hingga tahapan akhir berupa rebranding bagi peserta terpilih. Melalui proses ini, diharapkan para pelaku UMKM tidak hanya berkembang secara individu, tetapi juga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi komunitas di sekitarnya.
Dengan dukungan kuat dari pemerintah daerah dan sektor swasta seperti KPC, Program Wiranusa 2025 menjadi contoh konkret kolaborasi multipihak yang menyasar penguatan ekonomi lokal berbasis masyarakat. Ke depan, program ini diharapkan dapat melahirkan lebih banyak wirausahawan baru yang tidak hanya mampu berdikari, tetapi juga membuka lapangan kerja dan memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan Kutai Timur.(Ade Irma)