Kegiatan Berupa Pelatihan, Pendampingan dan Bantuan Usaha Ultra Mikro.
SANGATTA,SATUMAKNA.ID-Ada yang berbeda dari sikap Rahma, wanita yang telah dua tahun lebih menggeluti usaha jual ikan di Sangatta. Anggota Paguyuban Lembaga Adat Besar Kutai Sengata itu, terlihat lebih bersemangat. Antusias. Ia semakin optimis, usahanya bisa berkembang kelak dan bisa menjadi tumpuan hidup keluarga.
Perubahan semangat itu terjadi, usai dirinya bersama 12 orang pelaku Usaha Ultra Mikro, dari Paguyuban Lembaga Adat Besar Kutai Sengata, mengikuti sesi pelatihan, bertitel, Urang Sengata Berdaya (USB), pada akhir Agustus hingga minggu kedua September 2023 lalu.
Pelatihan ini digelar oleh Seksi Local Business Development (LBD), Departemen Community Empowerment (CE) PT Kaltim Prima Coal (KPC) bekerjasama dengan pengurus Lembaga Adat Besar Kutai Sengata. Pelatihan menghadirkan pengusaha-pengusaha muda lokal Sangatta dari Koperasi Insan Tangguh Sejahtera (KITS) selaku mitra KPC sebagai narasumber.
“Program ini sangat bermanfaat. Saya lebih termotivasi lagi meningkatkan usaha saya. Semoga lebih baik lagi dan lebih berkembang,” kata Rahma, usai mengikuti sesi Pelatihan UMKM, Urang Sengata Berdaya.
Semangat yang sama tampak terlihat dari 12 orang peserta lainnya. Mereka rata-rata telah menjalankan usahanya lebih dari dua tahun. Ada yang bergerak di bidang jasa, kuliner serta perdagangan. Mereka berkeyakinan, usahanya bisa naik kelas, jika mengikuti dengan baik pengalaman dan ilmu dari para narasumber.
Megawati, narasumber hari ketiga pelatihan, yang merupakan Owner dari SNM Bakery mengatakan, kegiatan ini dapat menjadi peluang bagi masyarakat kutai sangatta untuk bisa tumbuh dan usahanya terus berkembang. “Mudah-mudahan usaha yang dilakukan dapat tumbuh dan juga terus berkembang,” kata Megawati.
Faizal, Superintendent LBD KPC mengatakan, Pelatihan Urang Sengata Berdaya 2023 kali ini dilakukan dalam dua sesi. Sesi pertama, pelatihan dalam kelas berdurasi tiga kali pertemuan, yakni 26 Agustus 2023, 2 September 2023, dan 10 September 2023.
Dalam sesi ini, peserta diberikan bekal berupa ilmu dan keterampilan untuk meningkatkan produktivitas usahanya. Materinya berupa, Mindset Goal Setting, menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) hingga teknik membuat Laporan Keuangan sederhana.
Pada sesi kedua, paska kelas, peserta diberikan bantuan usaha dan akan mendapatkan pendampingan usaha selama 12 bulan dari staff LBD-PME KPC bersama-sama dengan tenaga pendamping dari Lembaga Adat Besar Kutai Sengata yang ditunjuk. Dalam periode pendampingan ini, peserta terus dimotivasi agar menerapkan hasil pelatihan dan amanah dalam memanfaatkan bantuan usaha yang diberikan demi kemajuan usahanya masing-masing.
“Kami mendorong agar pola pikir, motivasi dan keilmuan dalam berwirausaha masing-masing peserta mengalami peningkatan terlebih dahulu sebelum mendapatkan bantuan usaha. Sehingga bantuan usaha yang diberikan nantinya lebih tepat sasaran” kata Faizal.
Melihat metode pelatihan, bantuan usaha dan pendampingan yang diberikan tersebut, Ketua Lembaga Adat Besar Kutai Sengata, sekaligus pencetus nama program Urang Sengata Berdaya, Syahriliansyah mengaku, model ini sangat bagus. Ia yakin, program ini akan membantu pelaku Usaha Ultra Mikro Kutai Sengata bisa berkembang menjadi lebih baik dan menghargai proses dalam berwirausaha.
“Saya yakin, dengan adanya Program Urang Sengata Berdaya ini, dapat membantu usaha masyarakat Kutai Sengata. Tentu melalui kegiatan ini menjadi wadah untuk dapat bisa mengembangkan bisnis,” kata Syahril.
Nanang Supriyadi, Manager Community Emprovement KPC mengatakan, “Program USB merupakan bentuk kontribusi perusahaan untuk meningkatkan usaha masyarakat, khususnya masyarakat Kutai Sengata” kata Nanang.
Program Peningkatan UMKM merupakan satu dari tujuh pilar Program CSR KPC. Program ini merupakan salah satu wujud peran KPC sebagai katalisator pembangunan berkelanjutan dan sebagai bentuk aplikasi tujuh nilai perusahaan, yakni pemberdayaan.(*)
