Bangun Budaya K3 Unggul, KPC Kembali Gelar SAFCON Meeting

  • Share
500 orang lebih praktisi K3 di lingkungan KPC antusias mengikuti Safcon Meeting, yang dihadiri langsung oleh Staf Kementerian ESDM RI.

SANGATTA, SATUMAKNA.ID – PT Kaltim Prima Coal (KPC) kembali menggelar Safety Communication Meeting (SAFCON), periode quartal ketiga (Q3), tahun 2024, Kamis (12/9/2024), di Gedung Serba Guna (GSG), Bukit Pelangi, Sangatta.

SAFCON Q3 ini dihadiri oleh raturan praktisi safety di lingkungan KPC. Mereka antara lain, Safety Coordinator KPC dan perusahaan kontraktor serta manajemen perusahaan kontraktor dan manajemen KPC.

SAFCON Meeting ini dihadiri langsung oleh Koordinator Keselamatan Pertambangan Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Dwinanto Herlambang. Acara dibuka oleh Kepala Teknik Tambang (KTT), yang juga Chief Operating Officer (COO) KPC, Hendro ‘Edo’ Ichwanto.

Herlambang dalam pemaparannya mengatakan, perusahaan perlu membangun budaya K3 unggul di lingkungan kerja. Hal itu bertujuan untuk menekan angka kecelakaan dan munculnya penyakit akibat kerja. Dengan begitu, kerja karyawan semakin produktif.

Manajemen KPC dan ESDM berikrar untuk mencapai budaya K3 unggul di lingkungan kerja pertambangan KPC

“Angka kecelakaan kerja serta penyakit akibat kerja (PAK) dapat ditekan. Ini untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Sehingga perlu adanya budaya K3 yang baik dan Unggul, khususnya di lingkungan kerja KPC,” kata Herlambang.

Edo sapaan akrab Hendro Ichwanto dalam sambutannya sekaligus secara simbolis membuka acara menyampaikan ucapan terima kasih atas kehadiran perwakilan Kementerian ESDM serta tamu undangan.

Sementara COO Hendro Ichwanto dalam sambutan pembukaan mengatakan, performa K3 sampai Agustus 2024 ini, jauh lebih baik dari pada tahun 2023 lalu. Indikator yang dipakai Edo, adalah rendahnya angka lost time injury (LTI), finger injury, fatigue incident (FI), potential fatality (PF), golden rules breach (by person) serta property damage. “Secara keseluruhan, performa K3 sampai Agustus 2024, lebih baik dari tahun 2023,”kata Edo.

Performa K3 yang baik, menurut Edo, tidak terlepas dari program observasi perilaku karyawan, melalui kegiatan Prinasa. Pada tahun ini, kegiatan Prinasa, telah melampaui target, yakni di angka 151 persen.

Meski demikian, Edo tetap mewanti-wanti, agar seluruh Manager dan PJO Kontraktor, terus mensosialisasikan K3, agar terbentuk budaya K3 unggul di lingkungan perusahaan. Termasuk, belajar dari insident di perusahaan lain agar karyawan lebih waspada.

Dialog K3 bersama Koordinator Keselamatan Pertambangan Minerba Kementerian ESDM Dwinanto Herlambang dengan praktisi K3 di lingkungan KPC.   

“Kepada seluruh Manager dan PJO Kontraktor, mohon terus mempelajari dan mensosialisasikan insiden fatality di perusahaan pertambangan lainnya. Karena ini sesuai surat dari Kepala Inspektur Tambang (KAIT), serta memastikan penerapan poin-poin yang relevan dengan aktivitas yang menjadi tanggung jawab masing-masing,” kata Edo.

Pada akhir sambutanya, Edo mengajak seluruh karyawan KPC dan kontraktor, agar lebih meningkatkan kegiatan identifikasi tindakan tidak aman dan kondisi lingkungan kerja tidak aman, untuk mencegah kecelakaan. “Mari kita tingkatkan efektivitas identifikasi tindakan dan kondisi kerja yang tidak aman, untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja,” tutup Edo. (*)

  • Share

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

https://satumakna.id/wp-content/uploads/2024/03/Selamat-Menunaikan-Ibadah-Puasa-1445-H.jpg